Wednesday, October 16, 2013

WAKTU


SAHRIL

Keben, Malang 07 juni 2013

Malam

Tenggelamkan segala bayangan

Sisipkan lilin yang menerangi setiap sudut dari tepi

Kita berdua berpadu pada cangkir kebisingan

Suguhkan segelas kehangatan pada malam


Lilin yang masih bersinar

Rontokkan segala asa dalam bayangan kegelapan

Sinar yang redup pudarkan kehidupan

Pada mata yang mulai terpejam


Perlahan mimpi menarik

Perlahan dunia kelam membisik

Masihkah bisa ia lihat tentangmu

Tentangku saat fajar datang menghampiri


Pagi

Suara-suara telah  pudarkan lilin ditepi sudut kamarmu

Ribuan mata terbangun dari mimpi

Cahaya secercah menusuk kulit bumi

Bisingkan asa pada ruas-ruas jalan


Kumulai membuka kembali kehidupanku

Pada garis tepi yang menjulang pada jalan kehampaan

Malam yang telah berlalu gambarkan bayangang dari lilin

Kini jutaan bayangan itu menjadi kenangan

Yang telah pudar pada keabadian dari sejarah


Kutatap awan biru

Bola mataku tak mampu

Cahaya menusuknya

Kenapa bukan lilin yang menghidupinya

Meski gelap akan terasa indah

Dalam secangkir kehangatan kedekatanmu


Petang

Alam yang memerah membakar kepian hati

Tawarkan canda pada awan terbias bingkai darah

Membuka cakrawala kenangan

Waktu yang akan menghampiri

Dalam lilin kesendirian


Segalas yang pecah

Samarkan suasana musik yang lirih

Sisahkan secangkin kegelisahan

Akan kenangan dalam kelabu

Berselimut bisu pada bibir yang dusta...,


Seperti mimpi dalam dekapan keindahan

Imajinasi dalam alunan

Tawarkan canda dalam tangisan

Tawarkan kebahagian dalam kehancuran

Sampai mawar menguburnya dalam tinta merah berselimut petang....,,,

No comments:

Post a Comment