 |
Oleh: Sahril |
Pendidikan hadap masalah senantiasa membuka rahasia realitas yang menantang manusia dan kemudian menuntut jawaban terhadap tantangan itu dan jawaban terhadap tantangan membawa manusia kepada dedaksi yang utuh . pengetahuan adalah keterlibatan begitulah pernyataan Paulo freire, yang memberikan system baru pada pendidikan “problem-posing education” atau “pendidikan hadap masalah” yang bagi Paulo fraire system ini mampu menumbuhkankonsientisasi. Karena murid hanya tertidur, dalam hafalan dan tergantung pada pendidik untuk membuka wawasan mereka tentang masa depan. Maka dengan harapan ada konsientisasi atau kesadaran diri tetapi bukan hanya dinilai sekedar bentuk refleksi tetapi dengan aksi yang nyata, akan membuka wawasan baru dimana peserta didik punyak peranan penting dan keterlibatan dalam menentukan segala bentuk tantangan pada realitas.
Namun pada saat ini bentuk konsientisasi ini sering kali terlupakan oleh pendidik, kesadaran bagi pendidik hayalah semata-mata dengan melakukan peran dan tugasnya dalam melakukan transfer of knowledge, padahal tanpa disadari system ini akan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan, sama halnya bentuk seorang peserta didik, diumpamakan bagaikan hewan yang dilatih sesuai keinginan pendidiknya. System pendidikan seperti ini, dimana siswa hanya menjadi objek seringkali disebutkan oleh Paulo freire sebagai konsep pendidikan “gaya bank”. Guru