(Pulau Kangean) |
Wacana kepulaun
kangean ingin berdiri (Melepaskan diri dari kabupaten Sumenep) bukan menjadi
sebuah wacana yang bukan Rahasia lagi, akan tetapi wacana ini sudah mulai
mencuak kepermukanan, dan membuahkan hasrat dan impian yang sangat
menggelembung dari Masyarakat kepulauan Kangean tapi khususnya bagi Mahasiswa
kangean itu sendiri.
Buktinya kini
Mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Orda (organisasi daerah) Kangen,
seringkali berbicara bahwa “kita harus memperjuangkan dan melakukan gerakan
untuk mencapai impian kita menjadikan kagean sebagai kabupaten sendiri”. Akan tetapi
ini hanya menjadi manifesto dari impian semeta.
Bermimpi, inilah
sebutan yang pantas bagi para Masyarakat kagean jika tak melakukan gerakan,
baik gerakan dalam menyatukan Masyarakat Kangean (tidak hanya pada pulau kagen
Tapi kepulauannya.). ini juga yang terjadi pada mahasiswa kepulaua ini, masih
mementingkan pulau masing-masing, baik organisasi dikepulauan sapeken ataupun
di kubu kangean sendiri.
Jika berbicara
revolusi, maka hal yang diutamakan bagi mahasiswa sebagai generasi mudanya.
Mahasiswa harus mampu menggalang kekuatan menyatukan gerakan dan suara
kepulauan kangean, termasuk kecamatan sapeken dan pulau-pulau lainnya yang
berada disekitarnya. Tetapi bagaimana dalam realitasnya, orda-nya
sendiri masih tak mau menyatu, dan belum ada Organisasi Mahasiswa yang jelas
menampung anggota-anggotanya dari kangean dan sapeken, akan tetapi Mahasiswa
berdiri sendiri pada masing-masing daerahnya.
Berbicara,
sterategi dan taktisnyal, Mahasiswa enggan melakukan analisis, dan parahnya
lagi sering kali orda kangean, berbicara Anti Politik. Salah satunya
Orda Ini adalah FIMKA Kanjuruhan Malang. Yang mengatakan bahwa ini bukalah “orgaisasi
politik” dan tak mau berbicara politik, tetapi mereka membicarakan tentang
bagaimana kangean bisa menjadi kabupaten bebas dari pemerintahan sumenep. Jelas
ini adalah sebuah tujuan yang dimana untuk mencapai sebuah tujuan ini maka
harus memiliki sterategi dan taktis lanyaknya kita melakuakan sebuah Politik
tapi bukan politik Praktis. Berbicara kekuatan Revolusi nampaknya saya sedikit
lebih sepakat dengan Karl Max, Bagaimanapun untuk menjebolkan impian para
Masyarakat kepulauan Kangean bukan hanya bergerak dari bawah, akan tetapi kita
membutuhkan orang-orang atas dan kaum-kaum feodal untuk membantu dalam
diplomasi-diplomasi dan data-data untuk membangun kekuatan bagi Mahasiswa dalam
melakukan Gerakannya. Maka bisa dikatan bahwa yang lebih peduli ingin membangun
pulau Kangean dan sumenep bukan para pemudanya (Mahasiswa) tapi kaum-kaum Tua,
(karena sudah banyak kaum tuanya yang terlibat dalam pemerintahan/berpolitik).
Mahasiswa hanya sibuk akan kepentingan pribadi dan akademiknya, sehingga tidak
mau melakukan politik untuk mencapai sebuah kepentingan mayoritas rakyat
kangean. (shrl)
No comments:
Post a Comment