Monday, January 6, 2014

MAHASISWA PARA PEMPIMPI BARU BAGI KAB. KANGEAN

(Pulau Kangean)
            Seringkali Masyarakat Kepulauan kangean. Terutama para kaum-kaum Intelegensi yang disebut sebagai Mahasiswa yang berintelektual, dan memiliki tanggung jawab sebagai agen of cange, agen of social control, dan agen of social meker, membincangkan tentang keinginan mendirikan kabupaten sendiri.
            Wacana kepulaun kangean ingin berdiri (Melepaskan diri dari kabupaten Sumenep) bukan menjadi sebuah wacana yang bukan Rahasia lagi, akan tetapi wacana ini sudah mulai mencuak kepermukanan, dan membuahkan hasrat dan impian yang sangat menggelembung dari Masyarakat kepulauan Kangean tapi khususnya bagi Mahasiswa kangean itu sendiri.
            Buktinya kini Mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Orda (organisasi daerah) Kangen, seringkali berbicara bahwa “kita harus memperjuangkan dan melakukan gerakan untuk mencapai impian kita menjadikan kagean sebagai kabupaten sendiri”. Akan tetapi ini hanya menjadi manifesto dari impian semeta.
            Bermimpi, inilah sebutan yang pantas bagi para Masyarakat kagean jika tak melakukan gerakan, baik gerakan dalam menyatukan Masyarakat Kangean (tidak hanya pada pulau kagen Tapi kepulauannya.). ini juga yang terjadi pada mahasiswa kepulaua ini, masih mementingkan pulau masing-masing, baik organisasi dikepulauan sapeken ataupun di kubu kangean sendiri.
            Jika berbicara revolusi, maka hal yang diutamakan bagi mahasiswa sebagai generasi mudanya. Mahasiswa harus mampu menggalang kekuatan menyatukan gerakan dan suara kepulauan kangean, termasuk kecamatan sapeken dan pulau-pulau lainnya yang berada disekitarnya. Tetapi bagaimana dalam realitasnya, orda-nya sendiri masih tak mau menyatu, dan belum ada Organisasi Mahasiswa yang jelas menampung anggota-anggotanya dari kangean dan sapeken, akan tetapi Mahasiswa berdiri sendiri pada masing-masing daerahnya.

            Berbicara, sterategi dan taktisnyal, Mahasiswa enggan melakukan analisis, dan parahnya lagi sering kali orda kangean, berbicara Anti Politik. Salah satunya Orda Ini adalah FIMKA Kanjuruhan Malang. Yang mengatakan bahwa ini bukalah “orgaisasi politik” dan tak mau berbicara politik, tetapi mereka membicarakan tentang bagaimana kangean bisa menjadi kabupaten bebas dari pemerintahan sumenep. Jelas ini adalah sebuah tujuan yang dimana untuk mencapai sebuah tujuan ini maka harus memiliki sterategi dan taktis lanyaknya kita melakuakan sebuah Politik tapi bukan politik Praktis. Berbicara kekuatan Revolusi nampaknya saya sedikit lebih sepakat dengan Karl Max, Bagaimanapun untuk menjebolkan impian para Masyarakat kepulauan Kangean bukan hanya bergerak dari bawah, akan tetapi kita membutuhkan orang-orang atas dan kaum-kaum feodal untuk membantu dalam diplomasi-diplomasi dan data-data untuk membangun kekuatan bagi Mahasiswa dalam melakukan Gerakannya. Maka bisa dikatan bahwa yang lebih peduli ingin membangun pulau Kangean dan sumenep bukan para pemudanya (Mahasiswa) tapi kaum-kaum Tua, (karena sudah banyak kaum tuanya yang terlibat dalam pemerintahan/berpolitik). Mahasiswa hanya sibuk akan kepentingan pribadi dan akademiknya, sehingga tidak mau melakukan politik untuk mencapai sebuah kepentingan mayoritas rakyat kangean. (shrl)

No comments:

Post a Comment