Monday, December 15, 2014

SIAPKAH JADI SARJANA,? ATAU KAU BERIJAZAH SEBAGAI SARJANA PEMBEO DAN PEMBEBEK


Diawal tulisan ini saya ingin menceritakan sebuah peristiwa di Universitas Toronto,  pada tahun 1968 universitas tersebut membagi-bagi ijazah kesarjanaanya kepada para mahasiswanya yang telah lulus dalam suatu upacara wisuda yang sangat meriah dan mengesankan.  Pada saat itu, seorang sarjana yang lulus ujian dengan predikat cumlaude tampil kedepan dan menerima ijaazahnya, akan tetapi ia lantas merobek-robek ijazahnya yang diterimanya itu dimuka hadirin sambil mengomel dan mengumpat  ”Tuan-tuan  yang hadir,  saya merasa percuma telah mendapatkan pelajaran di dalam Universitas. Ijazah ini bagi saya tidak ada hargaya sepersenpun”.

Wednesday, October 22, 2014

PERJUANGAN PARA PENGUKIR KEBENARAN

Mahasiswa Unikama
Di Alam Kemerdekaan, setiap orang berhak mengkhayalkan apapun yang ingin dicapainya. Di samping melakukan aktivitas akademik, berbicara tentang pembebasan dan kebebasan revolusi, berarti juga menciptakan kreasi-kreasi baru, kreasi-kreasi dalam dunia impian bagi para pendamba kedamaian, ketika kebenaran mulai terusik.

DARI PAULO FREIRE KE INDONESIA

Oleh: Sahril

Pendidikan hadap masalah senantiasa membuka rahasia realitas yang menantang manusia dan kemudian menuntut jawaban terhadap tantangan itu  dan jawaban terhadap tantangan membawa manusia kepada dedaksi yang utuh . pengetahuan adalah keterlibatan begitulah pernyataan Paulo freire, yang memberikan system baru pada pendidikan “problem-posing education” atau “pendidikan hadap masalah” yang bagi Paulo fraire system ini mampu menumbuhkankonsientisasi. Karena murid hanya tertidur, dalam hafalan dan tergantung pada pendidik untuk membuka wawasan mereka tentang masa depan. Maka dengan harapan ada konsientisasi atau kesadaran diri tetapi bukan hanya dinilai sekedar bentuk refleksi tetapi dengan aksi yang nyata, akan membuka wawasan baru dimana peserta didik punyak peranan penting dan keterlibatan dalam menentukan segala bentuk tantangan pada realitas.

Namun pada saat ini bentuk konsientisasi ini sering kali terlupakan oleh pendidik, kesadaran bagi pendidik hayalah semata-mata dengan melakukan peran dan tugasnya dalam melakukan transfer of knowledge, padahal tanpa disadari system ini akan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan, sama halnya bentuk seorang peserta didik, diumpamakan bagaikan hewan yang dilatih sesuai keinginan pendidiknya. System pendidikan seperti ini, dimana siswa hanya menjadi objek seringkali disebutkan oleh Paulo freire sebagai konsep pendidikan “gaya bank”. Guru

Wednesday, October 8, 2014

SEKEDAR PENA

aku bosan dengan berfikir
aku beranjak berlari menuju jiwa patriotisme,

aku bosan dengan perlawanan
aku masuk jurang kegelapan

aku ingin kau duduk disampingku
melihat masa depan yang masih kelam

Wednesday, March 19, 2014

KINERJA GURU DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA


1. Konsep Profesi Guru
Menurut Dedi Supriyadi (1999) menyatakan bahwa guru sebagai suatu profesi di Indonedia baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging profession) yang tingkat kematangannya belum sampai pada yang telah dicapai oleh profesi-profesi lainnya, sehingga guru dikatakan sebagai profesi yang setengah-setengah atau semi profesional.
Pekerjaan profesional berbeda dengan pekerja non profesional karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khususnya dipersiapkan untuk itu.

Tuesday, March 18, 2014

POTRET INDONESIA SEJAK PRA KEMERDEKAAN SAMPAI REFORMASI

Oleh : Sugiyanto[2]

Secara geografis Indonesia memiliki arti yang strategis, luas wilayah Indonesia mencapai 1.900.000 km2 atau sekitar lima puluh tuju kali luas Belanda, lima kali luas Jepang, hampir empat kali luas Prancis, dua kali luas Pakistan dan lebih dari separo luas India. Dari timur ke barat kepulauan Indonesia terbentang sejauh 5000 km, dari utara ke selatan sekitar 2000 km. Sebuah wilayah yang cukup luas[3]. Bukan hanya luas wilayah yang menjadi sebuah kebanggaan, selain itu Indonesia kaya raya dengan sumber daya alamnya (SDA) yang memadai. Tak heran jika Indonesia dijadikan lirikan atau sasaran oleh dunia internasional untuk dieksploitasi (SDA) lebih-lebih oleh bangsa Eropa.

Pendidikan Sebagai Ladang Politik tanpa Profesionalitas Guru



 “ Setiap rumah adalah institusi pendidikan,
Setiap orang adalah pengajar,
Dengan atau tampa ordonansi” 
                                   (Ki Hajar Dewantara)



Sekapur sirih pendidikan
            Pendidikan adalah fenomena insani yang sangat padat. Bisa dilihat berbagai macam sudut dan dengan berbagai macam titik tolak ukur. Pendidikan merupakan sesuatu yang vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Termasuk bangsa ini yang kini telah menunggu peran implementasi pendidikan yang mencerdaskan, membawa kehidupan bangsa yang beradap, berdaya saing tinggi, bekualitas dan mandiri. Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam konstitusi negara ini untuk melahirkan individu-individu yang merdeka, matang, bertanggung jawab dan peka terhadap permasalahan sosial.

MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF SOSIALIME DAN SEJARAH


DISUSUN OLEH:

      1.      SAHRIL                                             (110401050004)
      2.      FARIT AZHARI                                (110401050006)
      3.      LUTFI ANAS ZULKARNAIN         (110401050024)024)
4.      ABDURRAHMAN                           (110401050025)



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Masyarakat
Masyarakat adalah sekolompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, teradisi tertentu, konvensi tertentu dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.
Harus kita ingat, kehidupan kolektif tidak serta-merta bermakna sekelompok orang harus hidup berdampingan disuatu daerah tertentu, memanfaatkan iklim yang sama, dan mengkomsumsi makanan yang sama. Pepohonan di sebuah kebun hidup saling berdampingan, mengonsumsi makanan yang sama. Demikian juga, kawanan rusa yang makan rumput bersama dan bergerak bersama-sama. Namun, baik pepohonan maupun kawanan rusa itu tidak hidup kolektif ataupun membangun sebuah masyarakat.

Wanita Globalisasi


“ abang banyak uang, abang disayang, abang tidak punyak uang abang ditendang”


Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Sebagai fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

DISPRAKSIA

Kasus Dispraksia
          Terkadang dari beberapa orang berpendapt bahwa anak-anak yang telat atau pun sering kali melakukan suatu kesalahan, dan sulit berbicara atau mengeja tulisan. Oleh beberapa orang menganggap ini disleksia. Disleksia itu sendiri adalah gangguan pada penglihatan  pendengaran yang disebabkan oleh saraf pada otak sehingga anak mengalami kesulitan membaca.[1] Dan sebagian dari kita semua umumnya masyarakat indonesia tidak mengetahui atau masih asing bahasa dispraksia. Dan juga tidak mungkin kasus dispraksia bisa saja terjadi pada anak indonesia. Untuk lebih memahaminya kita dapat mengfokuskan pada pembahsan dispraksia.

FILSAFAT ILMU

TUGAS MAKALAH "FILSAFAT ILMU"

BAB II
Pembahasan
2.1 Pengetahuan Sains
     Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang menggunakan akal rasional dan diikuti oleh emperis. Atau disebut juga ilmu yang ilmiah. Yang pernah dialami entah itu pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain.
     Tiapa-tiap pengetahuan pengetahuan memiliki 3 kompeonen yang merupakan penyangga dari ilmu pengetahuan tersebut. Diantaranya yaitu ontologi, yang akan mejelaskan pertanyaan apa. Epistemologi akan menjelaskan pertanyaan bagaiman[1]. Dan aksiologi akan menjelaskan pertanyaan untuk apa. Contoh; apa, HP. Bagaima, HP memiliki kesing layar dan spiker dll. Untuk apa, HP digunakan untuk alat komonikasi mesikupun kini juga hape telah digunakan berbagai macam kebutuhan,

DARAH DARI ANGKA

Add caption


“manusia yang berjalan, manusia yang terhenti, manusia yang meraskan, maka manusia yang akan mengendalikan semuanya, manusia yang harus menulis semuanya, karena manusia adalah kisah, dan kisah adalah manusia.”
(Sahril. B.S)






                kusam dari wajah yang gersam, dari dunia-dunia yang membias, beberapa manusia yang mulai berdiaspora, beberapa manusia yang mulai antri, dan beberapa .manusia yang melakuakan aktivitas akademik. Terik matahari tak mampu untuk menjawabnya, terik matahri semakin menyengat kulit bumi, karena bukan hanya cahayanya yang menyentuh bumi, akan tetapi air matanya yang menetes di bumi, air mata yang panas dari bola yang panas.

Cerpen Trilogi Sosial

UJUNG DIATAS TEPI
Setiap detik adalah sejarah, sejarah yang tak bertepi, sejarah yang tak  berujung. Tetapi hanya selembar cerita dalam setiap rentengan waktu.
(Sahril_03 Mei 2013)

            “Fatima, aku bingung dengan setiap lagkah ini.” Sambil menatap mata Fatima
“kenapa res!?,(ujarnya, sambil menatap wajah restu), mengapa harus bingung?, tulislah sejarahmu dalam setiap waktu.” Wajah fatima yang pucat dengan suara yang remang-remang.
“ aku harus menulis apa?, aku melangkah dengan jutaan pikiran yang membias. Aku tak sadar akan adanya Tuhan. Tuhan telah terlelap tidur saat manusia mulai menggali lubang dosa.”
“mengapa kau mengatakan Tuhan tertidur, Tuhan tak pernah tidur, Tuhan selalu mengikuti setiap langkah dan menganalisis setiap waktu, setiap lubang kecil ia akan selalu perhatikan”
“tapi kenapa Tuhan tak pernah ada ketika semua manusia telah lalai, membuat kerusakan di muka bumi ini. Apakah Tuhan memang sedang tertidur panjang dan tak mau mengurusi dunia ini.”

PERJUANGAN PARA PENGUKIR KEBENARAN


Setiap orang berhak memimpikan apapun yang ingin dicapainya. Di samping melakukan aktivitas akademik, berbicara tentang kebebasan dan pembebasan (revolusi) untuk menciptakan kreasi-kreasi baru atas dasar kebenaran yang mulai terusik.
Bagi para pemuda Indonesia, kemerdekaan memiliki arti lebih luas daripada sebatas bebas dari tindasan penjajah. Kemerdekaan merupakan pembaharuan atas segala nilai hidup, guna mewujudkan segala cita-cita yang mereka anggap tepat untuk mengisi “wadah kemerdekaan”. Kebebasan untuk mempertanyakan segala nilai-nilai lama demi terwujudnya nilai-nilai baru dalam masyarakat yang memberikan harapan lebih baik atas nilai – nilai sebelumnya